Alumni JS bikin software

Menjelang Launching Software Pengelolaan Klien Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta

sumber: Feriawan AN

Puji syukur kami panjantkan kehadirat Allah SWT akhirnya selesai juga pembuatan software SIM PSTW ini sehingga siap digunakan untuk kebutuhan database PSTW.

Awal gagasan penyusunan software ini bermula pada sekitar pertengahan bulan Juli 2010. Bapak Kepala saat itu, Bapak Drs Sulisno, secara sepintas menanyakan kepada saya tentang kemampuan saya untuk membuat sistem komputerisasi agar memudahkan bagi staff PSTW mencari data klien, penanggungjawab dan kontak person yang bersangkutan. Bukan sekedar menggunakan data MS Excell tetapi sesuatu yang lebih memudahkan lagi, kata beliau. Saat itu saya menyatakan sanggup.

Menjelang bulan Ramadhan, gagasan tersebut kembali diutarakan kepada saya, tetapi yang berbicara saat itu adalah Ibu Dra Setiawati Sujono, Kepala Seksi PJS, kembali mengutarakan kepada saya hal yang sama. Secara panjang lebar beliau mengutarakan kebutuhan-kebutuhan yang ada di PSTW terkait dengan komputerisasi data, mengingat PSTW selama ini telah menjadi panti percontohan di Indonesia. Akhirnya, sejak saat itulah terkonsep gagasan awal pembuatan software database ini. Read more

Alumni JS yang suka nulis

KAU TOLAK CINTAKU DENGAN BASMALLAH

Kisah cintaku
Sebuah Novel Otobiografi
By: Feriawan Agung Nugroho.
BAB I

Cintaku Yang Kandas

Namaku Feriawan Agung Nugroho. Umur 27 tahun. Lagi mencari jodoh untuk dijadikan pendamping hidupku. Katanya sih, juga untuk menjalankan sunatullah, sunnah nabi, melepas hasrat alami, dan lain sebagainya yang bisa saja dijadikan alasan. Intinya, saya ingin lawan jenis yang juga menginginkan saya sebagai lawan jenisnya sesuai syariat Islam.

Konon, sudah 5 kali saya ditolak. Meskipun, lebih banyak nolaknya (yang resmi 7 kali). Tetapi agaknya, lebih enak menceritakan di sini tentang peristiwa-peristiwa penolakan saya. Biasanya, laki-laki atau perempuan akan dengan bangga menceritakan peristiwa penolakannya terhadap seseorang daripada menderitakan ditolaknya dia oleh orang lain. Saya lain, saya lebih suka sebaliknya.

selengkapnya di http://feriawan.wordpress.com/novel-ktcdh-yg-tertunda/

Ketua Umum JS dari tahun ke tahun

Sumber FB  Kajasha

Berikut urutan Ketua Umum JS dari tahun ke tahun. Mohon yang kurang benar datanya, dilengkapi atau dibenarkan ya?

silakan tulis komentar koreksi atau apapun, yang penting tidak berbau sara.

 

1397 H / 1976-1977 M : Muslich Zainal Asikin (FT-Sipil)

1398 H / 1977-1978 M : Muslich Zainal Asikin (FT-Sipil)

1399 H / 1978-1979 M : Ahmad Fanani (FT-Arsitektur)

1400 H / 1979-1980 M : Syamhari Baswedan (FE)

1401 H / 1980-1981 M : Muhammad Thoyibi (Kedokteran)

 

1402 H / 1981-1982 M : Mansyur Romi (Kedokteran)

1403 H / 1982-1983 M : Fauzar Rohani (Pertanian)

1404 H / 1983-1984 M : Sujud Hernowo (FKT-alm)

1405 H / 1984-1985 M : Sujud Hernowo (FKT-alm)

1406 H / 1985-1986 M : Agus Priyono (FE)

 

1407 H / 1986-1987 M : Ahmad Bahrodin (FS)

1408 H / 1987-1988 M : Cholid Mahmud (FT-Sipil)

1409 H / 1988-1989 M : Cholid Mahmud (FT-Sipil)

1410 H / 1989-1990 M : Thonthowi Djauhari (FNT-alm)

1411 H / 1990-1991 M : Muhammad Wasis Wildan (FT-Mesin)

 

1412 H / 1991-1992 M : Muhammad Wajdi Rahman (Fisipol)

1413 H / 1992-1993 M : Triyatmo (FT-Mesin)

1414 H / 1993-1994 M : Syamsul Mua’arif Husda (FT-Mesin)

1415 H / 1994-1995 M : Sri Harjono (Fisipol)

1416 H / 1995-1996 M : Suhartono (Fisipol)

 

1417 H / 1996-1997 M : Hasto Karyantoro (Fisipol)

1418 H / 1997-1998 M : Muhammad Arif Rahman (FT-Nuklir)

1419 H / 1998-1999 M : Maschun Syarifuddin (Kedokteran)

1420 H / 1999-2000 M : Muhammad Hermawan Eriadi (MIPA-Fisika)

1421 H / 2000-2001 M : Fitrian Adhi Prabawa (FT-Sipil)

 

1422 H / 2001-2002 M : Budhi Handoyo Nugroho (MIPA-Statistik)

1423 H / 2002-2003 M : Hafidh Zaini (Kedokteran)

1424 H / 2003-2004 M : Yanuar Reza Yulias (TP)

1425 H / 2004-2005 M : Miftahul Huda (MIPA)

1426 H / 2005-2006 M : Sirojuddin Latif (TP)

 

1427 H / 2006-2007 M : Andi Prabowo (Hukum)

1428 H / 2007-2008 M : Nia Suryana (Pertanian)

1429 H / 2008-2009 M : Edi Nugroho (Hukum)

1430 H / 2009-2010 M : Syahril Aditya Ginanjar (FT-Elektro)

1431 H / 2010-2011 M : Aqil Wilda Arief (FT-Sipil)

 

1432 H / 2011-2012 M : Akhmad Arwyn Imamurrozi (Teknik Nuklir)

Who’s next ?

Gelanggang Mahasiswa : “Shalat Jumat bersama Rektor dan Aktivis terdahulu”

AddThis Social Bookmark Button

Sumber JS UGM

Siang itu, ada hal yang membuat beda dengan suasana Gelanggang Mahasiswa UGM. Siang yang cerah disertai sedikit mendung membuat suasana hati menjadi sejuk nan damai. Orang-orang berbondong-bondong menuju lapangan basket Gelanggang Mahasiswa. Ada apa gerangan ? Ternyata, hari itu (Jumat, 30 Desember 2011) Jama’ah Shalahuddin UGM mengadakan shalat Jumat di Gelanggang Mahasiswa. Bisa dikatakan, shalat Jumat ini merupakan shalat Jumat pertama kalinya di gelanggang mahasiswa setelah berpuluh-puluh tahun lamanya vakum. Tahukah kamu ? Berpuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1976 Jamaah Shalahuddin UGM berdiri sebagai Lembaga Dakwah Kampus UGM. Saat itu pula, gelanggang sebagai pusat pergerakan mahasiswa termasuk Jama’ah Shalahuddin sendiri menjadikan tempat ini menjadi pusat pergerakan keislaman kampus biru ini. Mulai dari acara pengajian-pengajian, shalat Jumat, peringatan hari raya, shalat tarawih, dsb. Bak rerumputan di musim hujam, peserta selalu membanjiri setiap acara Jama’ah Shalahuddin di gelanggang mahasiswa pada masa itu.

Hal ini tiada mengherankan, karena tokoh-tokoh yang didatangkan memiliki kaliber di negri ini, sebut saja Prof. Amien Rais, Buya Hamka, dsb. Masa itu, negri ini berada di bawah kepemimpinan Soeharto dimana banyak orang beranggapan Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter. Semua kegiatan kemasyarakatan termasuk keagamaan dilakukan monitor oleh pemerintah. Setiap elemen yang menentang pemerintah maka akan dibungkam dan ditindak oleh pemerintah. Sehingga, barangkali menjadikan suasana hati tersendiri ketika hadir di khutbah-khubah yang diadakan oleh Jama’ah Shalahuddin di Gelanggang Mahasiswa, karena tokoh-tokoh yang didatangkan berani dan lantang memberikan kritikan-kritikan kepada pemerintah negri ini, seakan menjadi sandaran aspirasi masyarakat pada masa itu.

Shalat jumat kali ini sebagai khotib adalah Ir. Muslikh Zainal Asikin, MT, MBA (salah satu founding fathers Jama’ah Shalahuddin) dan sebagai imam adalah Drs.

Haryanto, M.Si. (Direktur Kemahasiswaan UGM). Shalat Jumat kali ini menjadi refleksi bagi mahasiswa Kampus Gadjah Mada. Bahwa gerakan mahasiswa yang dikelola dengan manajemen yang bagus akan memberikan andil yang besar untuk pembangunan negri ini. Turut hadir Prof. Soedjarwadi (Rektor UGM 2007-2012), dr. M. Mansyur Romi (Ketua Jama’ah Shalahuddin pertama, yang sekarang menjadi dosen di FK UGM), Prof. Indra Bastian, Ph.D. (Alumni Jama’ah Shalahuddin, yang s

 

ekarang sebagai dosen di FEB UGM) dan beberapa aktivis tahun 70-80’an. Paska Shalat Jumat Prof. Soedjarwadi selaku rektor UGM memberikan sambutan dan petuahnya. Beliau juga menguraikan mimpi-mimpi beliau terhadap pembangunan kampus ini dan tak lupa meminta

 

maaf apabila selama ini memimpin terdapat kesalahan, mengingat tak lama lagi Beliau selesai dari jabatannya dan dilakukan pemilihan rektor UGM yang baru.

 

Seusai Shalat, hadirin disuguhkan angkringan sebagai sajian khas mahasiswa Yogyakarta. Sambil menikmati hidangan sederhana nan merakyat, mahasiswa diajak melakukan refleksi akhir tahun 2011 bersama para aktifis terdahulu. Bercerita tentang epos perjaungan masa lalu, sebuah romantika gerakan mahasiswa yang penuh dengan kobaran semangat perjuangan yang memberikan hikmah tersendiri bagi peserta yang hadir.

 

Acara ini diakhiri dengan uraian yang disampaikan oleh Sdr. Arif Nurhayanto sebagai Ketua Jama’ah Shalahuddin yang baru, yakni periode 1433 H. //Oleh: Mamu Naidra (Teknik Elektro UGM 2009)


 

Mafahim Jama’ah Shalahuddin

sumber: http://vilanda.wordpress.com/2010/06/07/madzhab-jama%E2%80%99ah-shalahuddin/

(Pesan dari Alumni Jama’ah Shalahuddin tentang identitas JS)

Pak Haryanto, Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, yang merupakan alumni Jama’ah Shalahuddin UGM, bercerita mengenai identitas Jama’ah Shalahuddin kepada para pengurus Jama’ah Shalahuddin 1431 H/2010 M, pada saat para pengurus tersebut melakukan silaturahim pada awal bulan Maret 2010. Saya adalah salah satu pengurus yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Beliau menceritakan asal mula dibentuknya Jama’ah Shalahuddin yang kemudian membentuk identitas Jama’ah Shalahuddin yang harus dipertahankan hingga kapan pun. Bahwasanya, saat itu- era 1976an- , kondisi perpolitikan di Indonesia sangtalah panas. Panas ini yang dilihat oleh para pendiri JS – Muslich Zainal Asikin, dkk.- adalah adanya politik tendenisus yang berlebihan oleh gerakan-gerakan mahasiswa saat itu, seperti PMII, HMI, dan GMNI. Poltik Tendenisus ini sampai berdampak kepada ranah-ranah akademik. Pak Haryanto menceritakan, dahulu jika ada mahasiswa yang memiliki afiliasi ke HMI sedangkan asisten dosennya adalah aktivis GMNI, maka nilai sang mahasiswa tersebut akan dikurangi, sebaliknya jika sama-sama dari GMNI, maka nilainya dibaguskan. Contoh lain, ketika ada aktivis GMNI yang sholat, maka langsung dicurigai, ”lah, kamu jadi anak HMI ya?”. nah hingga sebegitunya. Read more

Pak Edi Mey: Kajasha itu silaturahim dan kekeluargaan

Salah satu amanat yang diberikan oleh “majelis permusyawaratan kajasha” dalam acara Reuni dan Syawalan Kajasha 1432H lalu adalah penyusunan statuta kajasha sebagai arah gerak Kajasha ke depan. Untuk itu, presidium perlu segera menyusun statuta tersebut. Sebagai stimulan dalam penyusunan statuta itu, berikut redaksi tampilkan transkrip wawancara singkat dengan Bapak Edi Meyanto yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Redaksi:

Kajasha sebagai paguyuban alumni Jama’ah Shalahuddin tentunya membutuhkan arah gerak agar lebih rapi dalam beraktivitas. Bagaimana menurut Bapak kajasha ke depan?

 

Bpk Edi Meyanto:

silaturahim aja itu, kekeluargaan aja itu, kalau kita organisasi yang melakukan hal-hal yang praktis gitu…biasanya mandeg, entah itu kegiatan besar atau kegiatan politik atau kegiatan apa gitu malah mandeg, atau sekolah atau pendidikan malah mandeg. Karena kita terlalu divers, jadi bidangnya banyak sekali baik organisasi maupun latar belakang, dan kapasitas pun beda-beda. Sehingga kalau kita membuat organisasi yang sifatnya lebih ke teknis akan sulit itu. Misalnya pendidikan….ya nanti akan yang suka pendidikan aja, bisnis ya nantinya yg suka bisnis. Ini menurut pengalaman ya…jadi kita lebih ke bersifat forum komunikasi, lebih untuk mengkomunikasikan di antara kita semua, kekeluargaan, dan memfasilitasi teman-teman yang mau berkembang gitu. Nanti kalau ada hal-hal yang digagaskan yang membutuhkan kegiatan-kegiatan rill…ya biar kelompok kecil kelompok sendiri aja gitu. Misalnya mo buat bisnis ya kita bantu-bantu aja, tapi ketika bisnis itu berjalan ya udah itu di luar kajasha, kita gak ngurus itu. Read more