Mafahim Jama’ah Shalahuddin
sumber: http://vilanda.wordpress.com/2010/06/07/madzhab-jama%E2%80%99ah-shalahuddin/
(Pesan dari Alumni Jama’ah Shalahuddin tentang identitas JS)
Pak Haryanto, Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, yang merupakan alumni Jama’ah Shalahuddin UGM, bercerita mengenai identitas Jama’ah Shalahuddin kepada para pengurus Jama’ah Shalahuddin 1431 H/2010 M, pada saat para pengurus tersebut melakukan silaturahim pada awal bulan Maret 2010. Saya adalah salah satu pengurus yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Beliau menceritakan asal mula dibentuknya Jama’ah Shalahuddin yang kemudian membentuk identitas Jama’ah Shalahuddin yang harus dipertahankan hingga kapan pun. Bahwasanya, saat itu- era 1976an- , kondisi perpolitikan di Indonesia sangtalah panas. Panas ini yang dilihat oleh para pendiri JS – Muslich Zainal Asikin, dkk.- adalah adanya politik tendenisus yang berlebihan oleh gerakan-gerakan mahasiswa saat itu, seperti PMII, HMI, dan GMNI. Poltik Tendenisus ini sampai berdampak kepada ranah-ranah akademik. Pak Haryanto menceritakan, dahulu jika ada mahasiswa yang memiliki afiliasi ke HMI sedangkan asisten dosennya adalah aktivis GMNI, maka nilai sang mahasiswa tersebut akan dikurangi, sebaliknya jika sama-sama dari GMNI, maka nilainya dibaguskan. Contoh lain, ketika ada aktivis GMNI yang sholat, maka langsung dicurigai, ”lah, kamu jadi anak HMI ya?”. nah hingga sebegitunya. Read more